, ,

Alasan Kaum Munafik Tidak Ikut Perang Tabuk

Terdapat kaum munafik di luar Madinah yang tidak ikut dalam perang Tabuk iaitu peperangan menentang bani Ashfar (Romawi).

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

“Dan datanglah pula orang-orang yang menyatakan uzurnya dari orang-orang “A’raab”, memohon supaya mereka diizinkan (tidak turut berperang), sedang orang-orang (munafik di antara mereka) yang mendustakan Allah dan RasulNya, duduk (mendiamkan diri).

(Oleh itu) orang-orang yang kafir di antara mereka, akan dikenakan azab seksa yang tidak terperi sakitnya.”

(Surah At-Taubah 9:90)

Terdapat juga kaum munafik di dalam Madinah yang tidak ikut dalam perang Tabuk.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

Orang-orang (munafik) yang ditinggalkan (tidak turut berperang) itu, bersukacita disebabkan mereka tinggal di belakang Rasulullah (di Madinah); dan mereka (sememangnya) tidak suka berjihad dengan harta benda dan jiwa mereka pada jalan Allah (dengan sebab kufurnya),

dan mereka pula (menghasut dengan) berkata: “Janganlah kamu keluar beramai-ramai (untuk berperang) pada musim panas ini”. Katakanlah (wahai Muhammad): “Api neraka Jahannam lebih panas membakar”, kalaulah mereka itu orang-orang yang memahami.

Oleh itu bolehlah mereka ketawa sedikit (di dunia ini) dan mereka akan menangis banyak (di akhirat kelak), sebagai balasan bagi apa yang mereka telah usahakan.

Maka jika Allah mengembalikan engkau kepada segolongan dari mereka (orang-orang yang munafik itu di Madinah), kemudian mereka meminta izin kepadamu untuk keluar (turut berperang),

maka katakanlah: “Kamu tidak sekali-kali akan keluar bersama-samaku selama-lamanya, dan kamu tidak sekali-kali akan memerangi musuh bersama-samaku; sesungguhnya kamu telah bersetuju tinggal pada kali yang pertama, oleh itu duduklah kamu bersama-sama orang-orang yang tinggal”.

(Surah At-Taubah 9:81-83)

Rasulullah memberi layanan berbeza kepada kaum munafik dan kaum Muslimin yang tidak berperang.

Baginda memperlakukan kaum munafik dengan lemah lembut, sedangkan kaum Muslimin pula dengan cara keras malah memberi hukuman. Apa hikmahnya?

Sikap tegas kepada kaum Muslimin yang tulus adalah sebagai bentuk kemuliaan kerana mereka diampunkan Allah apabila diturunkan ayat al-Quran berkaitan taubat mereka diterima-Nya, supaya selepas ini kaum Muslimin lebih berhati-hati dan berwaspada dalam melakukan sesuatu tindakan.

Sedangkan, bagi kaum munafik yang dari segi zahir dilayan lembut, hakikatnnya mereka sedang dibiarkan saja berada dalam kemungkaran, atas perlakuan mereka sendiri.

Rujukan : Kitab Sirah Nabawiyyah (Dr Ali Muhammad As-Shallabi)

What do you think?

-1 points
Upvote Downvote

Total votes: 1

Upvotes: 0

Upvotes percentage: 0.000000%

Downvotes: 1

Downvotes percentage: 100.000000%