,

Bagaimana Sikap Rasulullah Terhadap Umar Yang Tidak Setuju Dengan Perjanjian Hudaibiyah

Setelah berlakunya perjanjian Hudaibiyah, kaum Muslimin terpaksa pulang semula ke Madinah dan tidak dapat menunaikan umrah pada tahun ini di Makkah. Sudah pasti ramai sahabat Nabi yang kecewa, antaranya ialah Umar bin Khattab.

Umar bertanya kepada Rasulullah: “Bukankah engkau utusan Allah?”

Rasulullah menjawab: “Betul.”

Umar bertanya: “Bukankah kita kaum Muslimin?”

Rasulullah menjawab: “Betul.”

Umar bertanya: “Bukankah mereka kaum musyrikin?”

Rasulullah menjawab: “Betul.”

Umar berkata: “Kemudian mengapa kita merendahkan agama kita?”

Rasulullah menjawab: “Aku adalah utusan Allah, aku tidak akan menderhakai-Nya.”

Umar bertanya: “Bukankah engkau pernah menyampaikan kepada kami bahawa kita akan mendatangi Kaabah dan bertawaf?”

Rasulullah menjawab: “Betul, tetapi apakah aku memberitahukan kepadamu kita akan mendatanginya tahun ini?”

Umar menjawab: “Tidak.”

Rasulullah bersabda: “Sungguh engkau pasti akan datang dan mengelilinginya.”

Setelah itu, Umar bertemu Abu Bakar pula untuk bertanya. Lalu, Abu Bakar menasihati Umar supaya tidak membantah perintah Rasulullah. Kata Abu Bakar: “Lakukan perintahnya, sungguh aku bersaksi bahawa dia adalah utusan Allah, perintahnya benar adanya, dia tidak akan menyalahi perintah Allah dan Allah tidak akan mensia-siakannya.”

Rasulullah mampu bersikap tenang di saat para sahabatnya mula menunjukkan ketidak setujuan dalam keputusannya mengenai perjanjian Hudaibiyah. Berkat kesabaran, hikmah dan kekuatan hujah yang Allah anugerahkan, Baginda mampu meyakinkan kaum Muslimin bahawa perjanjian tersebut menguntungkan Islam.

Rujukan : Kitab Sirah Nabawiyyah (Dr Ali Muhammad As-Shallabi)