Tahukah anda, kaum muhajirin adalah kaum yang berhijrah dari Makkah ke Madinah? Mereka terpaksa meninggalkan keluarga, harta, dan segala yang disayangi semata-mata untuk berhijrah kerana Allah.
Lalu, apakah keistimewaan yang dimiliki oleh mereka? Jom kita lihat, apa yang tercatat di dalam Al-Quran.
- Kaum muhajirin adalah orang-orang yang sabar
“Dan orang-orang yang berhijrah kerana Allah, sesudah mereka dianiaya (ditindas oleh musuh-musuh Islam), Kami akan menempatkan mereka di dunia ini pada tempatnya yang baik; dan sesungguhnya pahala (amal mereka yang baik itu) lebih besar di akhirat kelak, kalaulah mereka mengetahui. Mereka itu ialah) orang-orang yang bersabar (menanggung kezaliman) dan berserah diri kepada Tuhannya.” (Surah Al-Nahl 16:41-42)
- Kaum muhajirin adalah orang-orang yang ikhlas
“(Pemberian itu hendaklah diuntukkan) kepada orang-orang fakir yang berhijrah, yang telah diusir keluar dari kampung halamannya dan harta bendanya (kerana berpegang teguh kepada ajaran Islam), untuk mencari limpah kurnia dari Allah dan keredaanNya, serta menolong (agama) Allah dan RasulNya; mereka itulah orang-orang yang benar (imannya dan amalnya).” (Surah Al-Hasy-r 59:8)
- Kaum muhajirin berjihad dengan harta dan nyawa
“(Sesungguhnya) orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah dengan harta benda dan jiwa mereka adalah lebih besar dan tinggi darjatnya di sisi Allah (daripada orang-orang yang hanya memberi minum orang-orang Haji dan orang yang memakmurkan masjid sahaja); dan mereka itulah orang-orang yang berjaya.” (Surah At-Taubah 9:20)
- Kaum muhajirin mengikuti Rasulullah dalam keadaan susah
“Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi dan orang-orang Muhajirin dan Ansar yang mengikutnya (berjuang) dalam masa kesukaran, sesudah hampir-hampir terpesong hati segolongan dari mereka (daripada menurut Nabi untuk berjuang); kemudian Allah menerima taubat mereka; sesungguhnya Allah Amat belas, lagi Maha Mengasihani terhadap mereka.” (Surah At-Taubah 9:117)
Rujukan : Kitab Sirah Nabawiyyah (Dr Ali Muhammad As-Shallabi)