Ketika kaum Muslimin dalam perjalanan pulang dari Hudaibiyah menuju Madinah, turunnya surah Al-Fath. Rasulullah mengungkapkan kebahagiaannya setelah surah itu turun.
Baginda bersabda: “Tadi malam telah diturunkan satu surah kepadaku, sunguh ia lebih aku suka melebihi apa yang disinari matahari.” Setelah itu Baginda membaca: “Sesungguhnya Kami telah membuka bagi perjuanganmu (wahai Muhammad) satu jalan kemenangan yang jelas nyata. (Surah Al-Fath 48:1)”
Para sahabat berkata: “Selamat (bagimu), kemudian apa bahagian kami?” Kemudian Allah menurunkan: “Supaya Dia memasukkan orang-orang yang beriman lelaki dan perempuan ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai (Surah Al-Fath 48:5)” (Hadith riwayat Bukhari)
Kesedihan kaum Muslimin ketika perjanjian Hudaibiyah berubah menjadi kebahagiaan. Mereka sedar betapa perlunya untuk berserah diri penuh pada perintah Allah dan Rasul-Nya.
Jika kita perhatikan sebab turun surah Al-Fath, kita tahu surah tersebut turun setelah Baginda melakukan perjanjian Hudaibiyah dan dalam perjalanan pulang ke Madinah.
Hakikatnya, dengan perjanjian tersebut, Allah menjadikan kemenangan kepada kaum Muslimin.
Allah menurunkan ketenangan dalam hati kaum Muslimin bagi menghadapi isu yang hadapai dengan penuh sabar.
“(Tuhan yang membuka jalan kemenangan itu) Dia lah yang menurunkan semangat tenang tenteram ke dalam hati orang-orang yang beriman (semasa mereka meradang terhadap angkara musuh) supaya mereka bertambah iman dan yakin beserta dengan iman dan keyakinan mereka yang sedia ada; pada hal Allah menguasai tentera langit dan bumi (untuk menolong mereka); dan Allah adalah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.” (Surah Al-Fat-h 48:4)
Rujukan : Kitab Sirah Nabawiyyah (Dr Ali Muhammad As-Shallabi)